Pada suatu hari, seekor bayi buaya
yang baru menetas berusaha meninggalkan laguna tempatnya dilahirkan di
sebuah pantai. Dia merayap tertatih-tatih menuju ke laut, namun tubuhnya
yang lemah membuat dia tak berdaya dan hampir mati. Merasa iba, seorang
bocah lalu membawa bayi buaya itu ke laut. Sebelum berenang ke laut
lepas, bayi buaya itu berkata sebagai tanda terimakasihnya kepada sang
bocah, “Jika engkau akan melakukan perjalanan lewat lautan, panggillah
aku, aku akan membantumu.” Lalu dia menghilang ke laut bebas.
Beberapa tahun kemudian, si bocah
telah berubah menjadi pemuda yang gagah. Dia telah melupakan
perjumpaannya dengan si bayi buaya. Selama ini hidupnya dihabiskannya di
daratan. Ketika melihat lautan, tiba-tiba dia teringat pada bayi buaya
itu. Bermaksud hendak membuktikan ucapan bayi buaya itu, maka sang
pemuda mulai memanggilnya. Tak berapa lama muncullah buaya besar dari
lautan, temannya di masa lalu. Pemuda itu nampak terkejut, hendak lari
menjauh. “Ini aku, bayi buaya yang kau tolong dulu,” kata si buaya
menenangkan. Rupanya bayi buaya yang ditolongnya dulu telah menjelma
menjadi buaya dewasa, sama seperti dirinya.
“Ayo, naiklah ke punggungku,”
ajak sang buaya. Dengan ragu-ragu pemuda itu lalu naik ke tubuh buaya.
Mereka lalu berenang mengarungi lautan. Sejak saat itu mereka berteman
akrab. Bahkan ketika si pemuda telah memiliki istri dan anak, buaya itu
menjadi sahabatnya yang setia. Buaya itu melindungi pemuda itu dan
keluarganya dari aneka bahaya laut yang mengancam mereka.
Suatu ketika, di saat buaya itu
sudah tua dan merasa ajalnya kan tiba, dia menyurh pemuda itu memanggil
seluruh keluarganya dan berkata, “Sebentar lagi aku akan mati. Sebelum
mati aku akan mencari tempat untuk berbaring sehingga seluruh keluargamu
bisa duduk di punggungku.
Tak berapa lama kemudian buaya
itu pun mati dan menjelma menjadi Pulau Timor. Sementara pemuda dan
seluruh keluarganya tinggal di pulau itu. Mereka mewarisi sifat-sifat
baik buaya, seperti kebaikan hati, setia kawan dan adil. Hingga saat ini
penduduk Timor memanggil buaya dengan sebutan kakek, dan mereka percaya
bahwa kemana pun pergi, kakek buaya akan mengawasi dan melindungi
mereka.